KEPEMIMPINAN
A. PENGERTIAN
Menurut Andrews
yang dikutip Fieldler 1967 (Bimo walgito, 2003: 90) sebagai berikut:
Leadership is the exercise of
authority and the making of decision (Dubin, 1991).
Leaderhip is process of
influencing group activities toward goal setting and goal achievement
(Stogdill, 1950).
The leader is one who succesds in
getting other to follow him (Cowly, in hempill, 1954).
The leader is one who creates the most
effective change in group performance (Cattel, 1953).
The leader is that person
identified and accepted as such by his followers (Sanford, 1949).
Pengertian kepemimpinan
lebih dititikberatkan pada segi fungsi daripada segi struktur. Berkaitan dengan
hal itu, maka pengertian kepemimpinan dapat diberikan makna:
1. Kepemimpinan
merupakan ciri-ciri aktivitas seseorang yang dapat mempengaruhi pengikutnya
2. Kepemimpinan
merupakan suatu instrument untuk dapat melancarkan suatu kegiatan dalam rangka
pencapaian tujuan.
Berdasarkan hal
yang di atas, maka kepemimpinan merupakan sesuatu yang dipelajari, yaitu dalam
menyusun instrument kepemimpinan, disamping itu juga merupakan seni bagaimana
instrument tersebut sebaiknya dilakukan.
B. JENIS-JENIS
KEPEMIMPINAN
Barlet dalam
lih. Young 1956 (Bimo Walgito, 2003: 95) memberikan pendapat bahwa ada beberapa
macam tipe kepemimpinan, yaitu tipe institusional, tipe dominan, dan tipe
persuasif.
1. Tipe
institusional.
Pemimpin
dengan tipe ini biasanya otoritas dari pemimpin didasarkan atas adat kebiasaan
atau oleh peraturan-peraturan yang telah disepakati.
2. Tipe
dominan
Tipe
dominan adalah tipe pemimpin yang biasanya menggunakan paksaan atau dengan
kekerasan dalam menyelesaikan suatu masalah.
3. Tipe
persuasuif
Ialah
tipe pemimpin yang dalam pendekatan kepada yang dipimpin digunakan dengan cara
membujuk, tidak dengan paksaan, memberikan sugesti-sugesti agar yang dipimpin
dapat mengikuti apa yang dikehendaki oleh pihak pimpinan.
Lindgren
dalam lih. Masri 1969 (dalam Bimo walgito, 2003: 96) memberikan pandangan
adanya empat macam tipe pimpinan yaitu,
1. Tipe
parental
Pemimpin
yang dalam pendekatan kepada yang dipimpinnya bersikap sebagai orang tua
(parent) terhadap anaknya.
2. Tipe
expert
Tipe
pemimpin yang dipandang mempunyai keahlian tertentu.
3. Tipe
artist
Tipe
pemimpin yang mempunyai sifat sebagai seniman, khusunya dalam hal hubungan
dengan orang lainnya.
4. Tipe
manipulator
Tipe
pemimpin yang pada umumnya memberikan janji-janji untuk mengikat hati dari yang
dipimpinnya, tetapi sering janiji-janji itu tidak dapat ditepati.
Sedangkan
menurut Lewin, dkk dalam lih. Gerungan, 1966 (Bimo Walgito, 2003: 96)
berpendapat ada tiga macam tipe kepemimpinan, yaitu:
1. Tipe
otoriter
Pemimpin
tersebut dalam memberikan kepemimpinannya menggunakan otoritas yang ada
padanya, pada umumnya memberikan perintah dengan paksaan, memaksa apa yang ada
dalam diri pemimpin agar dapat diterima oleh yang dipimpin.
2. Tipe
demokratik
Pemimpin
memberikan kesempatan pada yang dipimpin untuk ikut aktif ambil bagian, ikut
dalam proses kepemimpinannya.
3. Tipe
laissez faire
Pemimpin
memberikan kebebasan sepenuhnya kepada yang dipimpin, pemimpin tidak ikut aktif
dalam kegiatan kelompok yang dipimpinnya, tidak ikut aktif dalam menentukan
tujuan kegiatan kelompok, tidak ikut aktif bagaimana cara pencapaian tujuan
tersebut, dan sebagainya.
C. FUNGSI
KEPEMIMPINAN
Gerungan (166)
mengutip pendapat Ruch (Bimo Walgito, 2003: 93) adanya tiga tugas atau fungsi
pemimpin, yaitu:
1. Seorang
pemimpin bertugas memberikan struktur yang jelas dari situasi-situasi yang
rumit yang dihadapi oleh kelompoknya.
2. Seorang
pemimpin bertugas mengawasi dan menyalurkan perilaku kelompok yang dipimpin.
3. Seorang
pemimpin bertugas sebagai juru bicara kelompok yang dipimpinnya.
Krech dan
Crutchfield 1948 (Bimo Walgito, 2003: 94) mengemukakan pendapatnya ada beberapa
fungsi pemimpin, yaitu bahwa pemimpin itu sebagai:
1. Seorang
eksekutif, yaitu ikut berkiprah dalam mencapai tujuan dari kelompok, dan juga
bertanggung jawab atas pelaksanaan hal-hal yang telah digariskan dalam kelompok
yang dipimpin.
2. Seorang
perencana, yaitu pemimpin bertugas membuat rencana kegiatan dari yang
dipimpinnya.
3. Seorang
pembuat kebijakan, yaitu pemimpin menetukan kebijakan kelompok yang dipimpinnya
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
4. Seorang
ahli, yaitu pemimpin disamping sebagai pembuat kebijakan, maka seorang pemimpin
juga digunakan sebagai sumber informasi dari anggota kelompok.
5. Seorang
yang mewakili kelompok keluar, yaitu pemimpin mewakili kelompoknya ke dunia
luar kelompoknya.
6. Seorang
pengontrol perilaku, karena itu seorang pemimpin harus peka terhadap keadaan
atau situasi dalam kelompoknya.
7. Seorang
pemberi hadiah atau hukuman, yaitu seorang pemimpin dalam keadaan yang
diperlukan perlu memberikan hukuman atau hadiah.
8. Seorang
penengah dan pelerai, yaitu bahwa seorang pemimpin bertugas sebagai pelerai
atau penengah bila dalam kelompok terdapat perselisihan di antara para anggota,
dan pemimpin berkewajiban untuk memulihkan kembali hubungan yang kurang baik
itu.
9. Seorang
panutan, yaitu seorang harus mampu menjadi panutan, menjadi teladan baik dalam
ucapan maupun dalam maupun perilaku dari yang dipimpinnya.
10. Seorang
symbol dari kelompok, yaitu bahwa seorang pemimpin merupakan lambing dari yang
dipimpinnya.
11. Seorang
pengambil alih tanggung jawab, yaitu seorang pemimpin berkewajiban mengambil
alih tanggung jawab atas tindakan anggotanya.
12. Seorang
idealis, yaitu seorang pemimpin perlu benar-benar memahami ideology
kelompoknya, sehingga dalam memimpin pemimpin akan sesuai dengan aspirasi yang
ada dalam kelompoknya.
13. Figure
seorang ayah, yaitu pemimpin juga sebagai bapak atau sesepuh dari para
anggotanya, sebagai tempat identifikasi, tempat pencurahan isi hati dari para
anggota.
14. Kambing
hitam, yaitu seorang pemimpin harus bersedia menjadi kambing hitam. Keadaan ini
terutama akan terjadi bila kelompok yang dipimpinnya membuat kesalahan, hal
tersebut biasanya dilemparkan pada pemimpin.
D. TEORI-TEORI
KEPEMIMPINAN
Stogdill 1974
(Bimo Walgito, 2003: 91) memberikan gambaran adanya berbagai macam pendapat
atau teori mengenai pemimpin dan kepemimpinan. Teori-teori tersebut adalah
1. Greatmen
theory
Kelompok teori ini
mempelajari sifat-sifat yang menonjol dari para pemimpin yang berhasil. Sifat
tersebut kemudian dikaitkan dengan latar belakang keturunan atau herediternya
sebagai factor pendukung.
2. Environmental
theory
Pemimpin itu timbul
sebagai akibat dari waktu, tempat dan keadaan atau situasi. Pandangan ini
menempatkan faktor lingkungan yang menyebabkan timbulnya pemimpin.
3. Personal-situation
theory
Teori atau pandangan
ini melihat pemimpin merupakan hasil interaksi antara individu dengan kondisi
atau situasi dimana individu berada. Interaksi individu dengan lingkungannya
akan membentuk pemimpin tersebut.
4. Interaction-expectation
theory
Teori ini lebih
melibatkan pada interaksi antara pemimpin dengan kelompok yang dipimpin.
Pemimpin perlu menciptakan struktur interaksi yang merupakan stimulus
terciptanya situasi yang relefan dengan harapan-harapan dari dipimpin.
5. Humanistic
theory
Pandanga atau teori ini
lebih melihat pada fungsi kepemimpinan untuk mengetur individu atau kelompok
yang dipimpinnya, untuk merealisasikan motivasinya agar dapat bersama-sama
mencapai tujuan.
6. Exchange
theory
Dengan adanya interaksi
antara pemimpin dengan anggota diharapkan adanya perubahan dimana yang dipimpin
akan berpartisipasi secara aktif. Denga interaksi diharapkan adanya saling
harga menghargai antara pemimpin dengan yang dipimpin, sehingga dengan yang
dipimpin bersama-sama adanya kepuasan
dalam mencapai harapan-harapannya, tjuannya atas dasar kebersamaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar