Kamis, 05 April 2012


KEPEMIMPINAN
A.    PENGERTIAN
Menurut Andrews yang dikutip Fieldler 1967 (Bimo walgito, 2003: 90) sebagai berikut:
Leadership is the exercise of authority and the making of decision (Dubin, 1991).
Leaderhip is process of influencing group activities toward goal setting and goal achievement (Stogdill, 1950).
The leader is one who succesds in getting other to follow him (Cowly, in hempill, 1954).
 The leader is one who creates the most effective change in group performance (Cattel, 1953).
The leader is that person identified and accepted as such by his followers (Sanford, 1949).

Pengertian kepemimpinan lebih dititikberatkan pada segi fungsi daripada segi struktur. Berkaitan dengan hal itu, maka pengertian kepemimpinan dapat diberikan makna:
1.      Kepemimpinan merupakan ciri-ciri aktivitas seseorang yang dapat mempengaruhi pengikutnya
2.      Kepemimpinan merupakan suatu instrument untuk dapat melancarkan suatu kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan.
Berdasarkan hal yang di atas, maka kepemimpinan merupakan sesuatu yang dipelajari, yaitu dalam menyusun instrument kepemimpinan, disamping itu juga merupakan seni bagaimana instrument tersebut sebaiknya dilakukan.

B.     JENIS-JENIS KEPEMIMPINAN
Barlet dalam lih. Young 1956 (Bimo Walgito, 2003: 95) memberikan pendapat bahwa ada beberapa macam tipe kepemimpinan, yaitu tipe institusional, tipe dominan, dan tipe persuasif.
1.      Tipe institusional.
Pemimpin dengan tipe ini biasanya otoritas dari pemimpin didasarkan atas adat kebiasaan atau oleh peraturan-peraturan yang telah disepakati.


2.      Tipe dominan
Tipe dominan adalah tipe pemimpin yang biasanya menggunakan paksaan atau dengan kekerasan dalam menyelesaikan suatu masalah.
3.      Tipe persuasuif
Ialah tipe pemimpin yang dalam pendekatan kepada yang dipimpin digunakan dengan cara membujuk, tidak dengan paksaan, memberikan sugesti-sugesti agar yang dipimpin dapat mengikuti apa yang dikehendaki oleh pihak pimpinan.

Lindgren dalam lih. Masri 1969 (dalam Bimo walgito, 2003: 96) memberikan pandangan adanya empat macam tipe pimpinan yaitu,
1.      Tipe parental
Pemimpin yang dalam pendekatan kepada yang dipimpinnya bersikap sebagai orang tua (parent) terhadap anaknya.
2.      Tipe expert
Tipe pemimpin yang dipandang mempunyai keahlian tertentu.
3.      Tipe artist
Tipe pemimpin yang mempunyai sifat sebagai seniman, khusunya dalam hal hubungan dengan orang lainnya.
4.      Tipe manipulator
Tipe pemimpin yang pada umumnya memberikan janji-janji untuk mengikat hati dari yang dipimpinnya, tetapi sering janiji-janji itu tidak dapat ditepati.

Sedangkan menurut Lewin, dkk dalam lih. Gerungan, 1966 (Bimo Walgito, 2003: 96) berpendapat ada tiga macam tipe kepemimpinan, yaitu:
1.      Tipe otoriter
Pemimpin tersebut dalam memberikan kepemimpinannya menggunakan otoritas yang ada padanya, pada umumnya memberikan perintah dengan paksaan, memaksa apa yang ada dalam diri pemimpin agar dapat diterima oleh yang dipimpin.
2.      Tipe demokratik
Pemimpin memberikan kesempatan pada yang dipimpin untuk ikut aktif ambil bagian, ikut dalam proses kepemimpinannya.
3.      Tipe laissez faire
Pemimpin memberikan kebebasan sepenuhnya kepada yang dipimpin, pemimpin tidak ikut aktif dalam kegiatan kelompok yang dipimpinnya, tidak ikut aktif dalam menentukan tujuan kegiatan kelompok, tidak ikut aktif bagaimana cara pencapaian tujuan tersebut, dan sebagainya.

C.     FUNGSI KEPEMIMPINAN
Gerungan (166) mengutip pendapat Ruch (Bimo Walgito, 2003: 93) adanya tiga tugas atau fungsi pemimpin, yaitu:
1.      Seorang pemimpin bertugas memberikan struktur yang jelas dari situasi-situasi yang rumit yang dihadapi oleh kelompoknya.
2.      Seorang pemimpin bertugas mengawasi dan menyalurkan perilaku kelompok yang dipimpin.
3.      Seorang pemimpin bertugas sebagai juru bicara kelompok yang dipimpinnya.

Krech dan Crutchfield 1948 (Bimo Walgito, 2003: 94) mengemukakan pendapatnya ada beberapa fungsi pemimpin, yaitu bahwa pemimpin itu sebagai:
1.      Seorang eksekutif, yaitu ikut berkiprah dalam mencapai tujuan dari kelompok, dan juga bertanggung jawab atas pelaksanaan hal-hal yang telah digariskan dalam kelompok yang dipimpin.
2.      Seorang perencana, yaitu pemimpin bertugas membuat rencana kegiatan dari yang dipimpinnya.
3.      Seorang pembuat kebijakan, yaitu pemimpin menetukan kebijakan kelompok yang dipimpinnya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
4.      Seorang ahli, yaitu pemimpin disamping sebagai pembuat kebijakan, maka seorang pemimpin juga digunakan sebagai sumber informasi dari anggota kelompok.
5.      Seorang yang mewakili kelompok keluar, yaitu pemimpin mewakili kelompoknya ke dunia luar kelompoknya.
6.      Seorang pengontrol perilaku, karena itu seorang pemimpin harus peka terhadap keadaan atau situasi dalam kelompoknya.
7.      Seorang pemberi hadiah atau hukuman, yaitu seorang pemimpin dalam keadaan yang diperlukan perlu memberikan hukuman atau hadiah.
8.      Seorang penengah dan pelerai, yaitu bahwa seorang pemimpin bertugas sebagai pelerai atau penengah bila dalam kelompok terdapat perselisihan di antara para anggota, dan pemimpin berkewajiban untuk memulihkan kembali hubungan yang kurang baik itu.
9.      Seorang panutan, yaitu seorang harus mampu menjadi panutan, menjadi teladan baik dalam ucapan maupun dalam maupun perilaku dari yang dipimpinnya.
10.  Seorang symbol dari kelompok, yaitu bahwa seorang pemimpin merupakan lambing dari yang dipimpinnya.
11.  Seorang pengambil alih tanggung jawab, yaitu seorang pemimpin berkewajiban mengambil alih tanggung jawab atas tindakan anggotanya.
12.  Seorang idealis, yaitu seorang pemimpin perlu benar-benar memahami ideology kelompoknya, sehingga dalam memimpin pemimpin akan sesuai dengan aspirasi yang ada dalam kelompoknya.
13.  Figure seorang ayah, yaitu pemimpin juga sebagai bapak atau sesepuh dari para anggotanya, sebagai tempat identifikasi, tempat pencurahan isi hati dari para anggota.
14.  Kambing hitam, yaitu seorang pemimpin harus bersedia menjadi kambing hitam. Keadaan ini terutama akan terjadi bila kelompok yang dipimpinnya membuat kesalahan, hal tersebut biasanya dilemparkan pada pemimpin.

D.    TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
Stogdill 1974 (Bimo Walgito, 2003: 91) memberikan gambaran adanya berbagai macam pendapat atau teori mengenai pemimpin dan kepemimpinan. Teori-teori tersebut adalah
1.      Greatmen theory
Kelompok teori ini mempelajari sifat-sifat yang menonjol dari para pemimpin yang berhasil. Sifat tersebut kemudian dikaitkan dengan latar belakang keturunan atau herediternya sebagai factor pendukung.
2.      Environmental theory
Pemimpin itu timbul sebagai akibat dari waktu, tempat dan keadaan atau situasi. Pandangan ini menempatkan faktor lingkungan yang menyebabkan timbulnya pemimpin.
3.      Personal-situation theory
Teori atau pandangan ini melihat pemimpin merupakan hasil interaksi antara individu dengan kondisi atau situasi dimana individu berada. Interaksi individu dengan lingkungannya akan membentuk pemimpin tersebut.
4.      Interaction-expectation theory
Teori ini lebih melibatkan pada interaksi antara pemimpin dengan kelompok yang dipimpin. Pemimpin perlu menciptakan struktur interaksi yang merupakan stimulus terciptanya situasi yang relefan dengan harapan-harapan dari dipimpin.
5.      Humanistic theory
Pandanga atau teori ini lebih melihat pada fungsi kepemimpinan untuk mengetur individu atau kelompok yang dipimpinnya, untuk merealisasikan motivasinya agar dapat bersama-sama mencapai tujuan.
6.      Exchange theory
Dengan adanya interaksi antara pemimpin dengan anggota diharapkan adanya perubahan dimana yang dipimpin akan berpartisipasi secara aktif. Denga interaksi diharapkan adanya saling harga menghargai antara pemimpin dengan yang dipimpin, sehingga dengan yang dipimpin bersama-sama adanya kepuasan  dalam mencapai harapan-harapannya, tjuannya atas dasar kebersamaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar