BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Masalah remaja merupakan
topik pembicaraan diberbagai negara, terutama pada tahun 1985, karena ditahun
itu sudah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai tahun Pemuda
Internasional. Sampai saat ini, masalah remaja masih tetap menjadi salah satu
fokus perhatian bagi setiap bangsa di dunia.
Memang
sejarah dunia dari abad ke abad telah menunjukkan bahwa para remaja merupakan
unsur yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa. Demikian juga mengenai
remaja umumnya di negara Republik Indonesia. Peralihan masa kanak-kanak,
remaja, dewasa dan kemudian menjadi orang tua tidak lebih hanyalah merupakan
suatu proses wajar dalam hidup yang berkesinambungan dari tahap-tahap
pertumbuhan yang harus dilalui oleh seorang manusia. Setiap masa pertumbuhan
memiliki ciri-ciri tersendiri. Masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Demikian pula dengan masa remaja. Masa remaja sering dianggap
sebagai masa yang paling rawan dalam proses kehidupan ini. Masa remaja sering menimbulkan
kehawatiran bagi para orang tua. Bagi remaja, masa ini adalah masa yang paling
menyenangkan dalam hidupnya. Oleh karena itu, para orang tua hendaknya berkenan
menerima remaja sebagaimana adanya. Jangan terlalu membesar-besarkan perbedaan.
Orang tua para remaja hendaknya justru menjadi pemberi teladan di depan, di
tengah membangkitkan semangat dan di belakang mengawasi segala tindak tanduk si
remaja.
Remaja adalah masa peralihan dari
kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah
mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun. Seorang remaja
sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum
cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang paling
sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metoda coba-coba walaupun
melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukannya sering menimbulkan
kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungannya,
orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan menyenangkan teman
sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih dalam masa
mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan
inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.
Hal tersebut adalah
merupakan suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini semakin marak,
Oleh kerena itu persoalan remaja seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius
dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif, yang
titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi kenakalan
dikalangan remaja.
B. Runag Lingkup
Berbicar tentang remaja sungguh sangat luas sekali dan mungkin tidak akan cukup
kalau hanya dituankan dalam tulisan ini sehingga demi terfokusnya pembelajaran
maka menulis membatasi hanya pada perbahasan kenakalan remaja yang
terjadi.
C. Rumusan Masalah
Dari uraian singkat tersebut diatas maka muncul beberapa persolan yang tentnya
sangat menarik sekali untuk dibahas demi mencari titik temu permasalahan,
persolan tersbut dirakum dalam bebarap rumusan masalah yang akan dibahas
nantinya dalam bab berikutnya, rumusannya yaitu :
- Bagaimana masa remaja itu ?
- Apa faktor yang melatar belakangi kenakalan remaja ?
- Apa akibat yang ditimbulkan dari kenakalan remaja tersebut ?
- Bagaimana upaya penaggulangannya ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Masa
Remaja
Menurut Dr. Zakiah
Daradjat :" Remaja adalah suatu masa dari umur manusia yang paling banyak
mengalami perubahan dari masa kanak – kanak menuju masa dewasa". Oleh karena itu, remaja adalah generasi harapan bangsa
yang memiliki potensi dan vitalitas serta semangat patriotis. Dengan adanya
potensi yang sangat besar itu, diharapkan dapat dilakukan berupa bimbingan,
didikan, serta binaan kearah yang positif bisa berupa pengembangan bakat maupun
pembinaan berupa keagamaan. Apabila anak remaja dibina dengan baik maka akan
jadi anak yang memiliki akhlak yang baik dan apabila kurang mendapat perhatian
serta binaan dari orang sekitarnya maka timbullah prilaku ataupun sikap yang
menyimpang dari norma-norma agama atau biasa disebut dengan kenakalan.
Masa remaja adalah priode
rentang kehidipan individu, yang mana masa itu merupakan segmen kehidupan yang
penting dalam siklus perkembangan individu, dan merupakan masa transisi yang
dapat diarakkan kepada perkembnagan masa dewasa yang sehat.
Menurut Erikson salah
satu tokoh psikolog mengungkapkan bahwa remaja merupakan masa perkembangan
identity. Identity merupakan vocal point dari pengalaman remaja, karena semua
krisis normative yang sebelumnya telah memberikan kontribusi kepada
perkembangan identitas itu. Lebih jelas di jelaskan bahwa pengalaman
hidup remaja berada dalam keadaan moratorium, yaitu suatu priode saat
remaja di harapkan manpu mempersiapkan dirinya untuk masa depan dan manpu
menjawab pertanyaan siapa saya (jati dirinya).
Dengan demikian
kegagalan remaja untuk menuntaskan tugas tersebut akan berdampak kerang baik
bagi perkembangan dirinya. Dengan kegagalan dalam mengambangkan rasa identitasnya,
maka remaja akan kehilangan arah, bagaikan kapal yang kehilangan kompas dan
dampaknya mereka mungkin akan mengembangkan prilaku yang menyimpang
(delinquent), melakukan keriminalitas atau menutup diri dari masyarakat.
Biasanya,
dalam memasuki masa baru seorang remaja akan merasa sedikit kaget karena pola
tingkah laku mereka yang mulai berubah. Perubahan ini diharapkan dapat
mengarahkan diri remaja kearah yang lebih baik tentunya. Cara memperlakukan
mereka juga sudah berbeda dengan cara sebelumnya atau ketika mereka masih
tergolong anak-anak. Hal ini haruslah dimaklumi, karena pada masa ini, seorang
anak berusaha mencari jati dirinya. Orang tua dan guru memiliki kewajiban dalam
membimbing si anak untuk senantiasa berperilaku yang baik terhadap orang-orang
yang berada disekitarnya.
2.
Faktor-faktor yang
melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja.
Ulah para dara muda yang
masih dalam tarap pencarian jati diri sering sekali mngusik ketenangan orang
lain, kenakalan-kenakalan ringan dan mengganggu ketentraman lingkungan sekitar
yaitu seperti sering keluar malam dan menghabiskan waktunya hanya untuk hura-hura
seperti minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan terlarang, berkelahi,
berjudi, dan lain-lain, dan kesemuanya itu akan merugikan dirinya sendiri,
keluarga, dan orang lain yang ada disekitarnya.
Faktor-faktor yang
melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja adalah sebagai berikut bagai
berikut :
a.
Kurangnya perhatian dari
orang tua, serta kurangnya kasih sayang,
b.
Minimnya pemahaman
tentang keagamaan
c.
Pengaruh dari pada
lingkungan sekitar, pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman
sebayanya yang sering mempengaruhinya untuk mencoba dan akhirnya malah
terjerumus ke dalamnya.
1). Kurangnya perhatian dari orang tua, serta
kurangnya kasih sayang.
Keluarga merupakan unit
sosial terkecil yang memberikan fondasi primer bagi perkembangan anak.
Sedangkan lingkungan sekitar dan sekolah ikut memberikan nuansa pada
perkembangan anak. Karena itu baik-buruknya struktur keluarga dan masyarakat
sekitar memberikan pengaruh baik atau buruknya pertumbuhan kepribadian anak.
Keadaan lingkungan
keluarga yang menjadi sebab timbulnya kenakalan remaja seperti keluarga yang
broken home, rumah tangga yang berantakan disebabkan oleh kematian ayah atau
ibunya, keluarga yang diliputi konflik keras, ekonomi keluarga yang kurang,
semua itu merupakan sumber yang subur untuk memunculkan delinkuensi remaja.
Dr. Kartini
Kartono juga berpendapat bahwasannya faktor penyebab terjadinya kenakalan
remaja antara lain :
a)
Anak kurang mendapatkan
perhatian, kasih sayang dan tuntunan pendidikan orang tua, terutama bimbingan
ayah, karena ayah dan ibunya masing–masing sibuk mengurusi permasalahan serta
konflik batin sendiri.
b)
Kebutuhan fisik maupun
psikis anak–anak remaja menjadi tidak terpenuhi. Keinginan dan harapan
anak–anak tidak bisa tersalur dengan memuaskan, atau tidak mendapatkan
kompensasinya.
c)
Anak tidak pernah
mendapatkan latihan fisik dan mental yang sangat diperlukan untuk hidup normal.
Mereka tidak dibiasakan dengan disiplin dan kontrol-diri yang baik.
Maka dengan demikian
perhatian dan kasih sayang dari orang tua merupakan suatu dorongan yang
berpengaruh dalam kejiwaan seorang remaja dalam membentuk kepribadian serta
sikap remaja sehari-hari. Jadi perhatian dan kasih sayang dari orang tua
merupakan faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja.
2). Minimnya pemahaman tentang keagamaan.
Di dalam kehidupan
berkeluarga kurangnya pembinaan agama juga menjadi salah satu faktor terjadinya
kenakalan remaja Dalam pembinaan moral, agama mempunyai peranan yang sangat
penting karena nilai-nilai moral yang datangnya dari agama tetap
tidak berubah karena perubahan waktu dan tempat.
Dalam pembinaan moral
ataupun agama bagi remaja melalui rumah tangga perlu dilakukan sejak kecil
sesuai dengan umurnya karena setiap anak yang dilahirkan belum mengerti mana
yang benar dan mana yang salah, juga belum mengerti mana batas-batas ketentuan
moral dalam lingkungannya. Karena itu pembinaan moral pada permulaannya
dilakukan di rumah tangga dengan latihan-latihan, nasehat-nasehat yang
dipandang baik. Maka pembinaan moral harus dimulai dari orang tua baik
perlakuan, pelayanannya kepada remaja dapat memperlihatkan contoh teladan yang
baik melaksanakan shalat dan sebagainya yang merupakan hal-hal yang mengarah
kepada perbuatan positif karena apa yang diperoleh dalam rumah tangganya akan
dibawa kelingkungan masyarakat. Oleh karena itu pembinaan moral dan agama dalam
keluarga penting sekali bagi remaja untuk menyelamatkan mereka dari kenakalan
dan merupakan cara untuk mempersiapkan hari depan generasi yang akan datang,
sebab kesalahan dalam pembinaan moral akan berakibat negatif terhadap remaja
itu sendiri.
Sebenarnya pemahaman
tentang agama sebaiknya dilakukan semenjak kecil, yaitu melalui kedua orang tua
dengan cara memberikan pembinaan moral dan bimbingan tentang keagamaan, agar
nantinya setelah mereka remaja bisa memilah baik buruk perbuatan yang ingin
mereka lakukan sesuatu di setiap harinya.
Dalam
masyarakat sekarang yang sudah begitu mengagungkan ilmu pengetahuan,
kaidah-kaidah moral dan tata susila yang dipegang teguh oleh orang-orang dahulu
menjadi tertinggal dibelakang. Dan didalam masyarakat yang telah terlalu jauh
dari agama, kemerosotan moral orang dewasa sudah lumrah terjadi. Kemerosotan
moral, tingkah laku dan perbuatan - perbuatan orang dewasa yang tidak baik
menjadi contoh atau tauladan bagi anak-anak dan remaja sehingga berdampak
timbulnya kenakalan remaja.
Kekurangan
spiritual termasuk ketidak pahaman secara utuh tentang ajaran Islam sehingga
mereka melakukan apa saja yang menjadi keinginan serta kemauan mereka.
3). Pengaruh dari pada
lingkungan sekitar, pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman
sebayanya yang sering mempengaruhinya untuk mencoba dan akhirnya malah
terjerumus ke dalamnya.
Di dalam kehidupan
bermasyarakat, remaja sering melakukan keonaran dan mengganggu ketentraman
masyarakat karena terpengaruh dengan budaya barat, pergaulan dengan teman
sebayanya yang mana sering mempengaruhi untuk mencoba. Sebagai mana kita
ketahui bahwa para remaja sangat senag dengan gaya hidup yang baru tanpa
melihat faktor negatifnya. Karena dianggap ketinggalan zaman jika tidak
mengikutinya.
3.
Akibat-akibat yang
ditimbulkan oleh kenakalan remaja
Adapun akibat-akibat
yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja ada 3 antara lain :
a.
Bagi diri remaja itu
sendiri
b.
Bagi keluarga
c.
Bagi lingkungan
masyarakat.
1). Bagi diri remaja itu sendiri
Akibat dari kenakalan
yang dia lakukan akan berdampak bagi dirinya sendiri dan sangat merugikan baik
fisik dan mental, walaupun perbuatan itu dapat memberikan suatu
kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan sesaat saja. Kenakalan yang
dilakukan yang dampaknya bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit
karena karena gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dalam segi mental maka
pelaku kenakalan remaja tersebut akan mengantarnya kepada memtal-mental yang
lembek, berfikirnya tidak stabil dan keperibadiannya akan terus menyimpang dari
segi moral dan endingnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu
kan terus berlangsung selama tidak ada yang mengarahkan.
2). Bagi keluarga
Anak merupakan penerus
keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang punggung keluarga apabila orang
tuanya tidak mampu lagi bekerja. Dan oleh para orang tuanya apabila anaknya
berkelakuan menyimpang dari ajaran agama akan berakibat terjadi ketidak
harmonisan didalam kekuarga, komunikasi antara orang tua dan anak akan
terputus. Dan tentunya ini sangat tidak baik, Sehingga mengakibatkan anak
remaja sering keluar malam dan jarang pulang serta menghabiskan waktunya
bersama teman-temannya untuk bersenang-senang dengan jalan minum-minuman keras,
mengkonsumsi narkoba dan narkotika. Dan menyebabkan keluarga merasa malu serta
kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja. Yang mana kesemuanya itu
hanya untuk melampiaskan rasa kekecewaannya saja terhadap apa yang terjadi
dalam kehidupannya.
3). Bagi lingkungan masyarakat
Di dalam kehidupan
bermasyarakat sebenarnya remaja sering bertemu orang dewasa atau para orang
tua, baik itu ditempat ibadah ataupun ditempat lainnya, yang mana nantinya
apapun yang dilakukan oleh orang dewasa ataupun orang tua itu akan menjadi
panutan bagi kaum remaja. Dan apabila remaja sekali saja berbuat kesalahan
dampaknya akan buruk bagi dirinya, dan keluarga. Sehingga masyarakat menganggap
remajalah yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukkan ataupun mengganggu
ketentraman masyarakat mereka dianggap remaja yang memiliki moral rusak. Dan
pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek dan untuk merubah
semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan hati yang penuh
keikhlasan.
4. Upaya-upaya penanggulangan kenakalan
remaja
Adapun salah satu jalan
untuk menyelamatkan remaja dari kenakalan dan kemerosotan moral adalah
perhatian dan kasih sayang yang diberikan keluarga itu sangat di perlukan
sekali dalam menanggulangi kenakalan remaja serta melakukan pembinaan keagamaan
perlu dalam lingkungan keluarga. Langkah awalnya adalah perbaikan dan
peningkatan perhatian orang tua terhadap pendidikan agama yang berpedoman pada
petunjuk-petunjuk yang diajarkan oleh agama, serta diolah dan dikembangkan
secara meluas dalam masyarakat sehingga betul-betul dapat tercipta remaja yang
mental dan jiwanya, dalam arti sesungguhnya sesuai dengan ajaran Islam.
Kemudian salah satu
upaya juga untuk menyelamatkan dan menghindarkan remaja dari kenakalan yaitu
pengenalan dan pendekatan terhadap remaja dengan cara memberikan
bimbingan-bimbingan, nasehat-nasehat yang dapat berkenan dihati remaja. Adapun
bentuk dari pendekatan terhadap remaja dalam menanggulangi kenakalan yaitu
perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua menjadi langkah awal untuk
mengubah remaja yang moralnya mengalami kemerosotan akan menjadi baik.
Pengenalan dan pendekatan terhadap remaja dengan jalan memahami serta
memberikan perhatian para orang tua kepada anak itu perlu sekali. Orang tua
harus paham segala sesuatu keperluan anak baik itu kasih sayang ataupun
perhatian. Apabila anak melakukan kesalahan berikan nasehat – nasehat yang baik
dan diarahkan agar jadi benar, jangan langsung memberikan tindakan kekerasan.
Karena kadang kala perbuatan keriminal yang dilakukan hanylah salah satu cara
untuk menarik perhatian atau yang sering juga terjadi karena kebutuhan akan
mengeluarkan protes dan ketidak setujuan terhadap tingkah laku orang-orang
dewasa ysng tidak adil dimata meraka.
Sehingga dalam
penanggulangan kenakalan remaja maka orang tualah yang paling tinggi perannya,
akan tetapi bukan berarti orang tua itu bertindak semaunya saja, tugas orang
tua tidaklah untuk memaksa anak menjadi orang dewasa dengan model
tertentu dengan alasan apapun, orang tua tidak lah berhak memaksakan kehedak
kepada anaknya. Orang tua hanya berhak memberi saran dan alternative sebijak
mungkin, seluruhnya anaklah yang memutuskan pilihannya secara sadar dan
bertanggung jawab.
Di samping itu juga
bahwa orang tua haruslah pandai-pandai melihat situasi si anak sehingga dalam
pemberian nasehat dan arahan tersebut tidak merugikan bagi anak itu sendiri
yang nantinya kalau seperti itu akan memeprparah situasi. Orang tua yang mampu
berdialog dengan reamaja dan memperhatikan idealisme serta impian mereka adalah
orang tua yang paling mungkin menetraslisir, pengaruh jahat kebebasan remaja,
karena banyak fakta menunjukkan bahwa remaja yang merasakan dirinya kurang
beruntung akhirnya menjadi anak-anak nakal, karena itu orang tua hendaknya
tidak menghancurkan impian meraka.
Adapun upaya
penanggulangan terhadap kenakalan remaja untuk sementara Cuma berupa solusi
yang difokuskan kepada pembinaan moral ataupun akhlak kepada remaja yang
dilakukan oleh orang tua dan upaya lainnya Sebenarnya upaya untuk menanggulangi
kenakalan remaja dapat berupa melalui rumah tangga dan dilakukan sejak kecil
sesuai dengan umurnya karena setiap anak yang dilahirkan belum mengerti mana
yang benar dan mana yang salah, juga belum mengerti mana batas-batas ketentuan
moral dalam lingkungannya. Karena itu pembinaan moral pada permulaannya
dilakukan dirumah tangga dengan bimbingan-bimbingan, latihan-latihan, serta
nasehat-nasehat yang dipandang baik. Dan dalam menjalankan pembinaan moral
harus dimulai dari orang tua baik perlakuan, perbuatan serta pelayanannya
kepada remaja, orang tua harus memperlihatkan contoh teladan yang baik yaitu
dengan cara melaksanakan ajaran agama dan sebagainya yang merupakan hal-hal
yang mengarah kepada perbuatan positif karena apa yang diperoleh dalam rumah
tangganya akan dibawa kelingkungan masyarakat. Oleh karena itu pembinaan moral
dalam keluarga penting sekali bagi remaja untuk menyelamatkan mereka dari
kenakalan dan merupakan cara untuk mempersiapkan hari depan generasi yang akan
datang, sebab kesalahan dalam pembinaan moral akan berakibat negatif terhadap
remaja itu sendiri.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari ualasan di atas
maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Di antara penyebab
terjadinya Kenakalan remaja adalah karena faktor kurangnya perhatian dan kasih
sayang dari pihak keluarga, pemahaman tentang agama dan pembinaan tentang
keagamaan serta pengaruh pergaulan dengan lingkungan sekitar yang meliputi
berupa budaya dari barat, awalnya cuma mencoba malah terjerumus di dalamnya.
2. Dan akibat yang
ditimbulkan kenakalan remaja bagi diri sendiri sangat berpengaruh pada
psikologi remaja itu sendiri, dan bagi keluarga para orang tuanya apabila
anaknya berkelakuan menyimpang dari ajaran agama jangan langsung main fisik
dampaknya akan berakibat terjadi ketidak harmonisan didalam kekuarga,
komunikasi antara orang tua dan anak akan terputus. Dan itu semua akan
berdampak negatif dan kurang baik bagi remaja itu sendiri baik bagi dirinya,
keluarga maupun lingkungan sekitarnya berada. Serta bagi masyarakat sekitar
menganggap remajalah yang sering membuat keonaran, mabuk-mabukkan ataupun
mengganggu ketentraman masyarakat mereka dianggap remaja yang memiliki moral
rusak. Dan pandangan masyarakat tentang sikap remaja tersebut akan jelek Dan
untuk merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang lama dan
hati yang penuh keikhlasan untuk berubah kejalan yang lebih baik.
3. Adapun upaya-upaya yang
harus dilakukan untuk menanggulangi kenakalan remaja yaitu menanamkan
nilai-nilai moral dan hal itu dapat dimulai dalam rumah tangga dan dilakukan
sejak kecil sesuai dengan umurnya karena setiap anak yang dilahirkan belum
mengerti mana yang benar dan mana yang salah, juga belum mengerti mana
batas-batas ketentuan moral dalam lingkungannya. Pembinaan tersebut bias dengan
latihan-latihan, nasehat-nasehat yang dipandang baik. Dan pembinaan
itu harus dimulai dari orang tua baik perlakuan, pelayanannya kepada
remaja memperlihatkan contoh teladan yang baik dan sebagainya
B. Saran - saran
1.
Supaya orang tua banyak
membaca buku tentang keagamaan agar dalam mendidik dan membina anak tidak
mengalami kesulitan.
2.
Meningkatkan pembinaan
moral terhadap remaja melalui pembinaan tentang keagamaan yang dilakukan orang
tua di rumah, guru di sekolah, tokoh agama dan pemerintahan dimasyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar